Ancaman Potensial untuk Warga, Intelijen Inggris: Iran Mengorganisir 10 Plot Penculikan dan Pembunuhan
LONDON - Setidaknya ada 10 ancaman potensial oleh Iran untuk menculik atau membunuh orang-orang Inggris atau yang berbasis di Inggris tahun ini.
Angka itu diungkapkan oleh kepala MI5, Ken McCallum, dalam pembaruan tahunannya tentang ancaman yang dihadapi Inggris.
"Tidak seorang pun boleh berada di bawah ilusi tentang luasnya dan berbagai ancaman yang kita hadapi pada 2022," kata McCallum kepada audiensi di dalam Thames House, markas besar dinas keamanan London, dikutip BBC.
Baca juga: Kelompok HAM Klaim Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Nasional
Dia memperingatkan perubahan terbesar yang dilihat oleh dinasnya datang dalam ancaman yang ditimbulkan oleh negara bagian lain yang "tidak mudah tersinggung dengan taktik yang mereka gunakan".
Baca juga: Kisah Pria Iran yang Tinggal di Bandara Paris Selama 18 Tahun hingga Ajal Menjemput
Dia menjelaskan Iran memproyeksikan ancaman "langsung" di Inggris melalui "dinas intelijen agresif".
Ini termasuk ambisi untuk menculik atau bahkan membunuh orang-orang Inggris atau yang berbasis di Inggris yang dianggap sebagai musuh rezim.
"Kami telah melihat setidaknya 10 potensi ancaman seperti itu sejak Januari saja," ungkapnya.
McCallum mengatakan MI5 telah bekerja dengan mitra domestik dan internasional untuk menangkap apa yang disebutnya "aktivitas yang sama sekali tidak dapat diterima".
Dia mengatakan dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang plot potensial tetapi mengatakan Iran kadang-kadang beroperasi menggunakan mata-mata mereka sendiri dan kadang-kadang orang lain untuk bekerja atas nama mereka menggunakan kombinasi taktik, kadang-kadang mengambil tindakan di negara-negara Barat dan kadang-kadang mencoba untuk memikat orang kembali ke Iran.
Dia mengatakan kesediaan negara itu untuk melakukan tindakan "sembrono" telah terlihat di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala MI5 mengatakan Iran juga telah memberikan dukungan kepada Rusia, termasuk dengan memasok drone yang, telah "menimbulkan kesengsaraan" di Ukraina.
Pekan lalu terungkap bahwa jurnalis Iran yang berbasis di Inggris telah menerima peringatan dari polisi tentang potensi risiko terhadap kehidupan mereka.
(Susi Susanti)
