PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menuduh Rusia menebar propaganda anti-Prancis di Afrika demi melayani ambisi "predator" di negara-negara Afrika yang bergejolak, saat Prancis telah mengalami kemunduran militer dan kehilangan banyak pengaruh pada beberapa tahun terakhir.
Saat berbicara di sela-sela KTT negara-negara berbahasa Prancis di Tunisia, Macron diminta untuk menanggapi kritik yang mengatakan bahwa Prancis mengeksploitasi ikatan ekonomi dan politik bersejarah di bekas koloninya demi kepentingan sendiri.
"Persepsi ini ditebar oleh orang lain, ini jelas bermotif politik," kata Macron dalam wawancara TV5 Monde dikutip Minggu (20/11/2022), dikutip Antara.
Baca juga: Heboh! Momen Emmanuel Macron Jalan-Jalan dari GWK Sempat Cium dan Gendong Bayi Warga di Bali
"Saya tidak bodoh, banyak influencer, terkadang berbicara di program Anda, tapi dibayar oleh Rusia. Kami tahu mereka," lanjutnya.
Baca juga: Soal Serangan Rudal Jatuh di Polandia, Presiden Prancis Akui Belum Bisa Tuduh Rusia
"Sejumlah kekuatan, yang ingin menyebarkan pengaruhnya di Afrika, melakukan ini untuk menghantam Prancis, merugikan bahasanya, menabur keraguan, tetapi yang jelas, mereka mengejar kepentingan tertentu," tambahnya.
Pada Minggu (20/11/2022), Macron mengatakan perilaku Rusia adalah ibarat "predator".