Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Pembicaraan Damai di Ukraina, AS dan Rusia Saling Tuduh dan Menyalahkan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 07 Desember 2022 |13:12 WIB
Soal Pembicaraan Damai di Ukraina, AS dan Rusia Saling Tuduh dan Menyalahkan
Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut dan tidak diketahui kapan akan berakhir (Foto: Reuters)
A
A
A

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan Ukraina membutuhkan dan menginginkan perdamaian.

"Ukraina membutuhkan perdamaian dan Ukraina menginginkan perdamaian. Lebih dari negara lain mana pun. Wilayah kamilah yang telah diserbu," terangnya.

"Harap ingat ini setiap kali Moskow mencoba untuk ... meyakinkan kami bahwa bukan agresor, tetapi korban yang menolak upaya perdamaian,” lanjutnya.

Nebenzia menuduh negara-negara Barat tidak tertarik dengan penyelesaian diplomatik di Ukraina karena mereka malah memperluas pengiriman senjata ke Kyiv.

"Apa yang Anda lihat sekarang adalah perang yang sedang berlangsung di Barat melawan Rusia ... Ini adalah sesuatu yang membuat kami tidak punya pilihan lain selain melanjutkan tujuan SMO kami," tambahnya.

Rusia baru-baru ini menyerang infrastruktur energi Ukraina. Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan kepada DK PBB pada Selasa (6/12/2022) bahwa ini telah menyebabkan jutaan orang tanpa akses ke panas, listrik, dan air, memperburuk krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh invasi Rusia pada 24 Februari lalu.

"Serangan Presiden Putin yang meningkat terhadap infrastruktur Ukraina adalah bukti bahwa dia tidak memiliki minat yang tulus dalam negosiasi atau diplomasi yang berarti," kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Lisa Carty, kepada dewan beranggotakan 15 orang itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement