BEIJING - China mengambil sikap tegas terkait pembakaran kitab suci umat Islam Al Quran yang dilakukan seorang politisi di Swedia baru-baru ini. China menyayangkan insiden yang tak pantas itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, pada Kamis (2/2/2023) mengatakan kebebasan beragama harus dihormati karena merupakan konsensus yang dipegang teguh oleh komunitas internasional.
BACA JUGA:Â Marak Pembakaran Al Quran di Swedia hingga Belanda, OKI Tuntut Penolakan Keras
"Kami memperhatikan laporan media tentang pembakaran Al Quran oleh politisi Barat. Insiden ini menunjukkan kemunafikan beberapa politisi Barat yang membanggakan diri atas penghormatan mereka terhadap kebebasan beragama," katanya, dikutip Antara.
BACA JUGA:Â Â Erdogan: Swedia Tak Bisa Gabung dengan NATO Jika Izinkan Pembakaran Al-Qur'an
"Kepercayaan umat Islam dan perasaan umat beragama haruslah dihormati bersama," terang diplomat perempuan itu dalam pengarahan pers reguler.
“China akan mengadvokasi negara-negara Islam untuk melakukan dialog antar-peradaban," lanjutnya.
Mao menambahkan bahwa pemerintahannya akan mengajak negara-negara Islam untuk bekerja sama menegakkan kebebasan beragama umat Islam dan kelompok komunitas lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News