Balon Mata-Matanya Terbang di Atas AS, China: Itu Force Majeure
SHANGHAI – Beijing mengatakan bahwa penerbangan “pesawat” China di atas Amerika Serikat (AS) adalah sebuah force majeure. Kementerian luar negeri China balik menuduh politisi dan media AS mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk mendiskreditkan Beijing.
BACA JUGA: Pentagon: Balon Mata-Mata Diduga Kiriman China, Terbang di Atas Wilayah AS
Force majeure adalah istilah yang digunakan untuk peristiwa yang tidak dapat diantisipasi dan dikendalikan, biasanya karena faktor alam. Tidak ada pihak yang dapat dituntut tanggung jawabnya atas sebuah peristiwa force majeure.
Pejabat China dilaporkan mengonfirmasi bahwa balon tersebut memang milik China. Namun, China menekankan bahwa balon itu disebut digunakan utuk memantau cuaca dan terbang keluar dari jalurnya karena tertiup angin.
Amerika Serikat, mengatakan “pesawat” itu adalah balon mata-mata yang dicurigai telah melakukan "pelanggaran yang jelas" terhadap kedaulatan AS. Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah menunda kunjungannya ke China, yang dijadwalkan dimulai pada Jumat, (3/2/2023).
BACA JUGA: AS Hukum Insinyur China karena Jadi Mata-Mata, Pemimpin Dunia Diminta Waspada Aksi Spionase
"China selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Dikatakan Beijing dan Washington belum mengumumkan kunjungan Blinken dan bahwa "pengumuman AS adalah masalah mereka sendiri dan kami menghormati itu".
