“Tiongkok akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan terkait, sambil mempertahankan hak untuk membuat reaksi lebih lanjut yang diperlukan,” tambah kementerian itu.
Sementara itu, para pejabat AS telah membantah klaim China yang berulang kali bahwa balon yang jatuh itu hanya untuk penggunaan sipil dan masuk ke wilayah udara Amerika karena "kecelakaan".
“Ini adalah balon pengintai RRC (Republik Rakyat Tiongkok). Balon pengintai ini dengan sengaja melintasi Amerika Serikat dan Kanada dan kami yakin balon itu berupaya memantau situs-situs militer yang sensitif,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Pejabat itu mengatakan balon kedua, yang terlihat di atas Amerika Tengah dan Selatan, adalah “balon pengintai RRC lainnya” dan memiliki karakteristik teknis yang serupa dengan yang terbang di atas AS.
“Kedua balon juga membawa peralatan pengawasan yang biasanya tidak terkait dengan kegiatan meteorologi standar atau penelitian sipil,” kata pejabat tersebut.
“Koleksi peralatan pod dan panel surya yang terletak di rangka logam yang digantung di bawah balon adalah fitur yang menonjol dari kedua balon,” lanjutnya.
Pejabat Pentagon awal pekan ini mengatakan balon itu tidak menimbulkan ancaman "militer atau fisik". AS memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut saat berada di darat karena risiko jatuhnya puing-puing yang melukai warga sipil dan malah menunggu sampai berada di atas lautan.