RUSIA – Informasi yang beredar tentang rencana pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan drone berisi bahan peledak seberat 17 kilogram langsung ditepis Kremlin.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak klaim bahwa Ukraina telah berusaha untuk membunuh kepala negara menggunakan drone bunuh diri. Dmitry Peskov menolak tuduhan itu sebagai "rekayasa kuning".
“Tidak, kami tidak mengetahui laporan ini,” terangnya kepada wartawan, dikutip RT.
“Ada banyak 'rekayasa kuning' akhir-akhir ini. Tidak ada alasan untuk memedulikan mereka,” lanjutnya.
Seperti diketahui, pada Rabu (26/4/2023), tabloid Jerman Bild menerbitkan sebuah cerita berjudul '17 kilo bahan peledak yang dimaksudkan untuk membunuh Putin', mengklaim bahwa pesawat tak berawak (UAV) Ukraina yang jatuh di dekat Moskow pada Minggu (23/4/2023) telah menargetkan presiden, dan bahwa pihak berwenang Rusia berusaha menutupinya.
Bild mengutip aktivis Ukraina Yuri Romanenko, yang mengklaim bahwa intelijen Ukraina telah mengirim drone untuk menargetkan Putin selama kunjungannya ke kawasan industri Rudnevo di luar Moskow. UAV dilaporkan melewati pertahanan udara Rusia tanpa terdeteksi dan jatuh "tidak jauh" dari lokasi target. Outlet Jerman menggambarkan Romanenko sebagai seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan dinas intelijen Kiev.