Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Prajurit Kopassus 5 Hari Menyamar Jadi Mayat di Belantara Papua

Sucipto , Jurnalis-Senin, 08 Mei 2023 |07:02 WIB
Kisah Prajurit Kopassus 5 Hari Menyamar Jadi Mayat di Belantara Papua
Prajurit Kopassus. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Pasukan elite dilatih untuk bertahan secara ekstrem di segala medan dan situasi. Tak jarang, mereka melakukan aksi di luar nalar demi menyelamatkan diri atau mempertahankan misi yang dijalankan.

Seperti kisah seorang anggota Kopassus Prada Pardjo yang berjuang pada awal-awal perebutan Irian Barat (kini Papua) tahun 1961-1962. Kala itu, Prada Pardjo menyamar menjadi mayat selama lima hari di antara tumpukan jenazah rekan-rekannya yang gugur saat kontak tembak dengan tentara Belanda.

Peristiwa ini berawal ketika pasukan gabungan Kopassus bersama Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang kini bernama Korps Pasukan Khas (Paskhas) dipimpin Letnan Dua (Letda) Inf Agus Hernoto diterjunkan ke dalam hutan rimba Papua.

BACA JUGA:

4 Fakta Mayjen Izak Pangemanan, Jenderal Kopassus Ahli Perang Hutan 

Pasukan ini mendapat tugas ke hutan belantara Papua untuk menyusup, namun mereka disergap Korps Marinir Kerajaan Belanda di wilayah Fakfak, Papua Barat.

Kalah jumlah membuat pasukan gabungan ini pun terdesak. Pimpinan lalu menginstruksikan seluruh prajurit mundur ke dalam hutan.

Setelah situasi kembali tenang, pasukan lalu keluar dari hutan untuk kembali melakukan penyusupan. Saat itu mereka memasuki sebuah perkampungan yang telah rata dengan tanah akibat dibakar tentara Belanda. Prajurit terkejut dan Letda Agus Hernoto melihat kondisi timnya mulai menurun sehingga memutuskan untuk beristirahat di sebuah kebun pala.

 BACA JUGA:

Belum sempat melepas lelah, muncul serangan mendadak dari pasukan Marinir Belanda. Baku tembak terjadi dan Letda Agus tertembak di kedua kakinya. Di kemudian hari, kedua kakinya harus diamputasi karena membusuk.

Sementara itu, pertempuran sengit tersebut membuat tiga anggota PGT dan dua anggota RPKAD (Kopassus) gugur. Begitu juga Prada Pardjo yang roboh usai terkena terjangan peluru tentara Belanda. 

Namun Prada Pardjo tak menyerah. Dia merangkak dan bergerak perlahan untuk bersembunyi di balik jasad rekan-rekannya yang telah gugur.

Dalam kondisi hidup mati tersebut, Prada Pardjo menyamar menjadi mayat seolah-olah telah tewas demi menyelamatkan diri.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement