Disebut Bigfoot di Amerika Serikat, dan yeti atau metoh kangmi ("manusia liar dari salju") di Himalaya, Sasquatch adalah hewan yang tinggi dan berbulu, makhluk mirip primata yang keberadaannya disengketakan.
Penampakan reguler telah membuat legenda populer tetap hidup, tetapi kini kisahnya diceritakan dari perspektif masyarakat adat.
Perubahan tersebut didorong oleh minat publik terhadap gagasan Sasquatch yang berakar pada spiritualitas dan simbolisme, bukan sensasionalisme.
Makhluk itu dianggap suci bagi masyarakat adat West Coast First Nations, khususnya Sts'ailes (sta-hay-lis), yang telah tinggal di Lembah Sungai Harrison setidaknya selama 10.000 tahun.
Makna Sasquatch bagi masyarakat adat
Untuk memuaskan rasa ingin tahu yang terus berkembang, Harrison Hot Springs membuka Museum Sasquatch di dalam pusat pengunjungnya pada tahun 2017.
Di museum, anggota masyarakat adat Sts'ailes, Boyd Peters, memberikan pengetahuan tentang Sts'ailes, termasuk drum dan topeng kayu replika Sasquatch.
Pajangan lain di museum itu menjelaskan kepercayaan Sts'ailes yang menganggap Sasquatch sebagai penjaga tanah dan totem untuk bangsa mereka (gambar Sasquatch ada di bendera Sts'ailes).
Pameran ini disandingkan dengan jejak kaki Sasquatch, kliping berita tentang penampakan pada tahun 1884 dan buku catatan tentang penampakan yang dilaporkan.
Sejak museum dibuka, jumlah wisatawan ke pusat pengunjung telah berlipat ganda menjadi 20.000 per tahun.