“Wisatawan dapat melihat bebatuan yang berbahaya saat air surut,” kata Ho Tien Chung,” dikutip BBC.
“Ketinggian air saat itu rendah, memperlihatkan kaki penyangga bebatuan yang secara bertahap terkikis, menyebabkan risiko keruntuhan jika tidak ada tindakan yang diambil untuk melindungi dan memperkuatnya segera,” lanjutnya.
Pulau-pulau kecil di teluk telah lama terkena erosi pantai dan beberapa tempat wisata terkenal lainnya telah rusak parah dalam beberapa tahun terakhir akibat hempasan laut.
Untuk mengatasi dampaknya, laporan tersebut mendesak para pejabat untuk memperkenalkan peraturan baru pada teluk tersebut, termasuk membatasi kecepatan perahu yang melewatinya menjadi hanya 5-10kmh (3-6mph).
Nelayan setempat juga harus didorong untuk menghindari penangkapan ikan di sekitar bebatuan untuk mengurangi gejolak dan semen dapat dimasukkan ke dalam celah di pulau kecil tersebut untuk memperkuat fondasiny.
(Susi Susanti)