Kasus di Georgia berpusat pada rekaman panggilan telpon Trump pada Januari 2021 kepada sejumlah petugas pemilu negara bagian, meminta mereka untuk “mencarikan” 11.780 suara untuknya, satu suara lebih banyak dari margin kemenangan Joe Biden. Itu supaya Trump dapat mengklaim kemenangan di negara bagian itu.
Selain itu, Trump dituduh secara licik menyusun daftar 16 pemilih dari Georgia yang mengklaim ia memenangkan Georgia, alih-alih para pemilih sah yang mendukung Biden.
Di AS, presiden tidak ditentukan oleh suara pemilih terbanyak secara nasional, melainkan melalui sistem Electoral College, dengan pemungutan suara di 50 negara bagian, yang masing-masingnya memiliki jumlah suara elektoral berbeda-beda. Capres dengan jumlah suara elektoral terbesar yang dikumpulkan dari setiap negara bagian akan menentukan hasil pemilu presiden.
(Rahman Asmardika)