"Ya jelas, makin tipis kami mau cari ikan di laut. Makin sempit lautan Natuna kalau China ngaku dia punya kan," kata Dedi, seorang Nelayan di Natuna.
Dedi mengaku kerap menemui kapal patroli China yang masuk di wilayah Laut Natuna Utara. "Satu bulan dua kali setiap melaut," katanya.
"Patroli beberapa kali kita di manuver. Kalau jumpa dia itu, dia manuver terus. Takut-takuti nelayan," tambah Dedi.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri juga mengkhawatirkan daerah tangkapan ikan nelayan semakin sempit. "Ini kerugian bagi bangsa kita, khususnya bagi nelayan-nelayan Natuna yang menangkap di Natuna utara," katanya.
Baik Hendri dan Dedi berharap pemerintah segera mengambil sikap atas situasi ini.
"Pengakuan Kedaulatan Negara tidak bisa sepihak, harus melalui PBB. Pemerintah harus berjuang all out... harus berjuang mati-matian," kata Hendri.
(Rahman Asmardika)