GAZA – Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (7/11/2023) mengatakan beberapa dokter di Gaza telah melakukan operasi, termasuk amputasi, tanpa anestesi.
“Tidak ada yang bisa membenarkan kengerian yang dialami warga sipil di Gaza,” kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada Selasa (7/11/2023) dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss.
Dia menekankan kebutuhan mereka yang sangat besar akan air, bahan bakar, makanan dan akses yang aman terhadap layanan kesehatan untuk bertahan hidup.
Lindmeier menegaskan kembali seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk akses tanpa hambatan, aman dan terjamin untuk sekitar 500 truk bantuan setiap hari. Tidak hanya melintasi perbatasan tetapi juga sampai ke pasien di rumah sakit, di mana operasi termasuk amputasi dilakukan dilakukan tanpa anestesi.
Dia menjelskan tingkat kematian dan penderitaan sulit untuk dipahami.
Lindmeier juga mengatakan bahwa 16 petugas kesehatan telah terbunuh saat bertugas, dan menekankan bahwa segala serangan terhadap layanan kesehatan dilarang oleh hukum kemanusiaan internasional.
Namun, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pada Selasa (7/11/2023) bahwa konvoi kemanusiaannya mendapat kecaman ketika mengirimkan pasokan medis penting ke fasilitas kesehatan di Kota Gaza.