GAZA – Gedung Putih pada Selasa (7/11/2023) menyatakan bahwa mereka tidak percaya pasukan Israel harus menduduki kembali Gaza setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berkomentar bahwa negaranya akan memiliki tanggung jawab keamanan secara keseluruhan di Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas setelah perang berakhir.
“Presiden masih berpendapat bahwa pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel adalah hal yang tidak baik. Ini tidak baik bagi Israel; tidak baik bagi rakyat Israel,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby di “CNN This Morning.”
“Salah satu perbincangan yang dilakukan Menteri (Antony) Blinken di wilayah tersebut adalah seperti apa Gaza pasca-konflik? Seperti apa pemerintahan di Gaza? Karena apapun itu, tidak mungkin seperti yang terjadi pada 6 Oktober. Tidak mungkin Hamas,” tambahnya.
Kirby menegaskan meskipun ada kesenjangan yang jelas antara pemerintahannya dan pemerintah Israel, Biden menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel selama panggilan telepon dengan Netanyahu pada Senin (6/11/2023).
“Salah satu hal yang presiden jelaskan kepada perdana menteri adalah bahwa kami akan terus mendukung Israel. Kami akan terus memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan keamanan yang mereka butuhkan, peralatan, senjata, dan kemampuan untuk menyerang Hamas. Hal itu tidak berubah sejak 7 Oktober dan tidak akan berubah di masa mendatang,” ujarnya.
Peringatan terbaru dari Gedung Putih muncul setelah Netanyahu mengatakan kepada ABC News pada Senin (6/11/2023) bahwa Gaza harus diperintah oleh mereka yang tidak ingin melanjutkan cara Hamas.