Praktik perbudakaan yang telah berlangsung selama beberapa abad ini akhirnya secara resmi dihapuskan oleh Belanda pada tahun 1863. Segera setelah dibebaskan, sebagian besar budak di Suriname meninggalkan perkebunan tempat mereka bekerja, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar Republik Suriname di Belgia.
Kemudian pada tahun 1951, Suriname diberikan otonomi yang semakin luas. Negara ini bahkan sempat menjadi anggota Kerajaan Belanda yang memiliki pemerintahan sendiri bersama dengan Antillen Belanda di tahun 1954.
Suriname akhirnya berhasil memperoleh kemerdekaan mereka pada tanggal 25 November 1975 dan menetapkan Paramaribo sebagai ibukota negara tersebut.
Dikutip dari BBC, kini Suriname menjadi salah satu negara yang etnisnya paling beragam di Amerika. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya adalah keturunan budak Afrika, India, dan Jawa yang dibawa oleh Belanda di masa penjajahannya.
(Susi Susanti)