Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengapa Israel Tidak Berhenti Perang Meski Alami Banyak Kerugian?

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 Desember 2023 |20:03 WIB
Mengapa Israel Tidak Berhenti Perang Meski Alami Banyak Kerugian?
Mengapa Israel tak berhenti perang meski alami banyak kerugian? (Foto: AP)
A
A
A

Pensiunan Jenderal IDF Israel Ziv mengatakan kepada CNN bahwa insiden itu terjadi di bagian padat lingkungan Shejaiya, yang menurutnya dikenal karena dieksploitasi oleh teroris Hamas untuk mengerahkan banyak peluncur roket dan untuk menyembunyikan lubang masuk ke terowongan bawah tanah, yang dijaga oleh jebakan.

“Memerangi dan membersihkan kehadiran teror dari daerah ini sangat berisiko dan membutuhkan keberanian dan tekad tingkat tinggi,” kata Ziv, menjelaskan bahwa insiden tersebut sangat mematikan karena setelah tim infanteri pertama menghadapi pejuang Hamas dan jebakan, tim lainnya bergegas untuk merespons.

“Ketergesaan itulah yang menjadi alasan utama tingginya jumlah korban jiwa,” katanya.

Meskipun mayoritas warga Israel masih mendukung operasi Gaza, Ziv mengatakan ada beberapa orang yang mulai mempertanyakan cara perang tersebut dilakukan.

“Insiden seperti ini (mendorong) seruan untuk menggunakan tindakan yang lebih jauh seperti angkatan udara, daripada mengirim pasukan untuk berperang tatap muka di daerah perkotaan yang mematikan,” katanya.

Ziv dan Eisin sama-sama mengatakan pertempuran di darat akan membantu meminimalkan korban sipil dibandingkan dengan pemboman udara.

“Kejadian (IDF) kemarin tidak harus terjadi jika kita menggunakan pesawat,” tegas Eisin.

“Tetapi ketika sebuah pesawat merobohkan sebuah gedung, jika Anda tidak tahu persis apa yang ada di lantai yang berbeda, dan jika Anda berpikir ada warga sipil di sana, itu adalah bagian dari diskusi. Ini dilema,” tambahnya.

Banyaknya kematian warga sipil di Gaza telah menguji dukungan internasional terhadap Israel, bahkan beberapa sekutu terdekatnya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.

Eisin mengatakan dia melihat kesenjangan yang semakin lebar antara opini publik di Israel dan pandangan masyarakat di luar Israel.

“Saya benar-benar merasa dunia tidak memahaminya, mereka tidak memahami bahwa kami melihat ini sebagai ancaman nyata, bahwa kami tidak dapat hidup di sini selama kemampuan militer Hamas masih ada,” pungkasnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement