Israel sedang berusaha untuk meningkatkan armada pesawat tempurnya yang sudah tangguh, tidak hanya untuk melanjutkan perjuangannya melawan Hamas tetapi juga untuk menangkal ancaman lebih lanjut dari kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran di perbatasan utaranya serta dari Iran.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul dilaporkan memberikan lampu hijau untuk penjualan F-15 pada 30 Januari lalu, ketika kantor kongres terkait yang bertanggung jawab untuk menyetujui transfer senjata dalam jumlah besar telah diberitahu.
“Pertimbangan Administrasi-Kongres mengenai kasus F-15 telah dilakukan,” kata sumber kedua yang mengetahui masalah tersebut, namun menambahkan bahwa beberapa dari empat kantor yang diperlukan untuk menandatangani transfer senjata belum melakukan hal tersebut.
Undang-undang AS mengharuskan Kongres untuk diberitahu tentang perjanjian penjualan militer asing yang penting, dan mengizinkan Kongres untuk memblokir penjualan tersebut dengan mengeluarkan resolusi ketidaksetujuan atas pelanggaran hak asasi manusia atau masalah lainnya, meskipun tidak ada resolusi seperti itu yang pernah disahkan dan lolos dari veto presiden.
Proses peninjauan informal memungkinkan para pemimpin komite urusan luar negeri dari Partai Demokrat dan Republik untuk memeriksa perjanjian tersebut sebelum pemberitahuan resmi ke Kongres.
(Susi Susanti)