WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan paket transfer senjata senilai USD18 miliar ke Israel yang akan mencakup lusinan pesawat F-15.
Hal ini diungkapkan lima sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Senin (1/4/2024).
Salah satu sumber mengatakan penjualan 25 pesawat F-15 dari Boeing Co. ke Israel telah ditinjau sejak Amerika Serikat menerima permintaan resmi pada Januari 2023 , jauh sebelum kampanye militer Israel selama enam bulan di Gaza. Penjualan ini akan meningkatkan jumlah tersebut menjadi sebanyak 50 jet tempur F-15.
Sumber kedua mengatakan mempercepat pengiriman pesawat tersebut merupakan salah satu permintaan utama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang mengunjungi Washington pekan lalu dan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat AS termasuk Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Paket Israel ini mencakup 50 pesawat F-15, dan layanan dukungan, pelatihan, pemeliharaan, pemeliharaan, dan dukungan kontraktor selama bertahun-tahun selama siklus hidup jet tersebut, yang biasanya dapat berlangsung hingga dua dekade.
Salah satu sumber mengatakan pemerintahan Biden telah menyatakan dukungannya kepada Israel atas permintaan F-15.
Dikutip Reuters, Biden menghadapi tekanan dari mitra asing, kelompok hak asasi manusia, dan beberapa rekan Demokrat di Kongres untuk menerapkan persyaratan pada transfer senjata guna mengendalikan serangan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas, di mana para pejabat kesehatan mengatakan lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh, banyak dari mereka adalah warga sipil.
Seorang pejabat AS mengatakan paling awal pesawat itu akan dikirimkan adalah pada 2029, jika pemberitahuan resmi dikirim ke Kongres besok dan diselesaikan segera.