ISRAEL – Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan kegagalan upaya diplomatik untuk mengurangi permusuhan dengan Hizbullah. militer Israel juga mengatakan mereka telah menyetujui dan memvalidasi rencana operasional untuk serangan di Lebanon dan membuat keputusan untuk meningkatkan kesiapan pasukan di lapangan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan mengatakan rencana tersebut disetujui oleh komandan Komando Utara dan kepala Direktorat Operasi selama penilaian situasi bersama untuk mempersiapkan kelanjutan pertempuran.
Keputusan ini diambil setelah Hizbullah menerbitkan video berdurasi 9 menit 31 detik yang menurut mereka merupakan rekaman yang dikumpulkan dari pesawat pengintainya di lokasi-lokasi di Israel. Termasuk pelabuhan laut dan udara kota Haifa. Haifa berjarak 27 km (17 mil) dari perbatasan Lebanon.
Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan video Hizbullah adalah teror psikologis terhadap penduduk Haifa dan wilayah utara.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada Selasa (18/6/2024) memperingatkan bahwa keputusan perang habis-habisan dengan Hizbullah akan segera diambil, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) berusaha mencegah eskalasi apa pun.
Meski persetujuan atas rencana operasional tersebut tidak berarti perang antara Israel dan Hizbullah akan segera terjadi, namun hal ini menandakan bahwa Israel bermaksud siap menghadapi skenario seperti itu.