Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Padi Riun, Penjaga Pangan Masyarakat Adat Sungai Lisai 

Demon Fajri , Jurnalis-Minggu, 28 Juli 2024 |13:37 WIB
Padi Riun, Penjaga Pangan Masyarakat Adat Sungai Lisai 
Hasan Mukti (76), Ketua Adat Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong (Foto: Okezone/Demon)
A
A
A

Perempuan yang tergabung dalam komunitas masyarakat adat Sungai Lisai ini mengakui, padi riun lebih tahan hama tikus. Sebab rumpun padi lebih besar serta tak semanis rumpun padi varietas lain sehingga padi tua itu lebih tahan hama. 

''Gabah kering yang dipanen bertahan hingga 20 tahun tanpa mengubah rasa, berbau dan tak berkutu di dalam lumbung atau Bileak. Padi varietas lain akan berkutu dan berbau,'' kata perempuan Dukun Padi ini, Jumat 19 Juli 2024.  

Padi riun ini juga ditanam Adha Yani. Perempuan 37 tahun itu menanam padi tua, di sawah miliknya setengah Ha. Sejak tahun 2012, dia sudah membudidayakan padi tua. Hasilnya cukup memuaskan. 

Gabah yang ditanam menghasilnya 45 karung ukuran 50 Kg. Bibit padi riun yang ditanam tersebut dari masyarakat di desa ini, yang secara turun temurun telah bercocok tanam untuk membudidayakan padi tua.    

''Beras padi riun ketika dimasak lebih mengembang dibanding beras varietas lain. Empat canting beras bisa mencukupi satu keluarga dalam sehari. Padi ini tahan iklim, tidak butuh pupuk,'' sampai perempuan masyarakat adat Sungai Lisai, Yani, Jumat 19 Juli 2024. 


Menjaga Kearifan Lokal


Komunitas masyarakat adat Sungai Lisai masih menjaga kearifan lokal. Sejak tahun tahun 1965, telah menanam padi riun. Dalam proses turun tanam hingga masa panen, mereka tetap menjaga peninggalan leluhur. 

Budaya yang tetap mengakar tersebut terus dilestarikan ketika menanam hingga panen padi riun. Prosesnya diawali dengan kenduri atau syukuran satu minggu sebelum turun tanam. Dukun Padi, begitulah komunitas masyarakat adat Sungai Lisai, menyebut pemimpin doa.
 
Usai kenduri, masyarakat yang turun tanam kembali mengundang Dukun Padi untuk hadir di sawah guna menanam bibit padi di atas lahan sebanyak tujuh lubang. Setiap lubang berisikan 3 bulir padi jaraknya 25 cm. Sembari membacakan doa.  

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement