Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kala DN Aidit Permalukan Soekarno Gegara Tak Turuti Keinginan Massa PKI

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |06:19 WIB
Kala DN Aidit Permalukan Soekarno Gegara Tak Turuti Keinginan Massa PKI
Pimpinan PKI DN Aidit (Wikipedia)
A
A
A

SOEKARNO punya hubungan politik dengan DN Aidit, pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI). Aidit juga termasuk pengikut paham Marhaenisme Soekarno. Dukungan ke Presiden Soekarno membuat Aidit dipercaya jadi pimpinan PKI. 

Tapi, Aidit ternyata pernah memperlakukan Soekarno. Momen itu terjadi dalam gelaran Kongres II PKI pada 28 September 1965.

Saat itu ribuan anggota Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) yang merupakan organisasi kemahasiswaan underbouw PKI menuntut agar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dibubarkan karena memiliki pandangan politik yang berbeda.

Tapi, Soekarno dan Wakil Perdana Menteri II Johannes Leimena dalam pidatonya menolak tegas permintaan CGMI. Massa yang hadir dalam kongres ternyata tak senang dengan sikap keduanya.

DN Aidit yang merupakan Ketua Central Comite Partai Komunis Indonesia (CC PKI) saat itu langsung naik ke mimbar untuk berpidato.

Dalam orasinya yang diiringi oleh teriakan dan dukungan massa, DN Aidit mengatakan jika CGMI tidak bisa membubarkan HMI, maka sebaiknya kalian memakai kain seperti perempuan.

Perkataan Aidit pun disambut teriakan anggota CGMI, “Bubarkan HMI, Bubarkan HMI!”.

Ucapan Aidit tentunya membuat siapa saja yang mendengarnya terkejut. Massa tentunya tahu siapa yang dimaksud oleh Aidit, namun tidak ada satupun yang berani menatap Bung Karno.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement