3. Sudah Diintai Sejak Juli
FNA ternyata sudah diintai polisi sejak Juli 2024 lalu. Hal itu dikatakan oleh Ketua RT 04/RW 14 Kelurahan Margahayu, Ismail. Ismail mengaku pihak kepolisian telah meminta izin terhadap dirinya untuk segera melakukan penjemputan terhadap Febri.
“Memang intel itu beberapa hari lalu, udah minta nomer saya. Saya disuruh keep jangan ngomong dulu. Sampai pada hari ini udah dilakukan penjemputan,” kata Ismail kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
“(diinformasikan sejak) Akhir Juli,” tambah Ismail.
4. Dampingi Penggerebekan
Ismail mengaku turut mendampingi penggerebekan yang akan dilakukan pihak kepolisian. Saat itu dirinya diperlihatkan surat perintah penangkapan dan penggerebekan.
Namun pada saat itu, terduga pelaku ternyata tidak berada di rumah. FNA saat itu sudah berada di bengkel milik ayahnya di kawasan Jalan Raya Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur.
“Kebetulan juga beliau sedang tidak berada di rumah, kebetulan dia sedang berada di tempat kerja orangtuanya di bengkel,” tambah dia.
5. Pedagang Donat
Sementara itu terduga teroris DFA diketahui merupakan seorang pedagang donat.
“Tadi sekitar jam 07.00 WIB saya ditelpon Binmaspol terkait ada salah satu warga yang bermasalah terkait kasus terorisme,” kata Ketua RT setempat, Suminta kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
Setelah penangkapan, Suminta mengaku diminta untuk menghadap ke Kelurahan setempat. Saat itu, ia mengaku mendapati ada sosok yang telah ditangkap dan berada di dalam mobil.
“Saya tadi di telepon Binmapos, disuruh menghadap Kelurahan, ternyata pelaku sudah ada di dalam mobil dan kita gak tahu penangkapannya di mana,” ungkap dia.
Suminta menyebut dia tidak mengenal sosok terduga pelaku, sebab menurutnya pelaku pun tidak melaporkan diri ke RT setempat. Namun, pelaku disebut bekerja sebagai penjual donat.
“(aktivitas) jualan donat, tapi jualannya di daerah Jembatan Satu Rawalumbu,” lanjutnya.
Dalam penggeledahan itu, petugas Densus 88 Anti Teror Mabes Polri turut mengamankan barang bukti. Barang bukti yang diamankan berupa buku dan satu kartu keluarga.
“Ada (barang bukti diamankan). Yang ditemukan itu tiga buku dan satu buah kartu keluarga,” pungkasnya.
(Qur'anul Hidayat)