Dirinya amat menaruh harapan besar pada Andriko bisa bekerja efektif mewujudkan pembangunan selama memimpin NTT. Ia menyebut NTT memiliki masalah-masalah serius, seperti kemiskinan, stunting, serta indeks SDM yang masih rendah.
Karnavian menekankan peran penting Pj Gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Dirinya yakin, Andriko akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Pj. Gubernur selain sebagai kepala daerah juga menjadi koordinator Bupati, Pj. Bupati, dan Pj. Walikota se-NTT. Diharapkan, beliau dapat mendukung sejumlah agenda penting di NTT, seperti pengentasan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan mensukseskan Pilkada," ujarnya.
Adapun setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan serah-terima jabatan dari Ayodhia G. L. Kalake kepada Andriko Noto Susanto, yang ditandai dengan penandatanganan berita acara dan penyerahan memori jabatan.
Andriko Noto Susanto adalah seorang doktor kelahiran Ponorogo, 15 Mei 1972. Ia memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1998. Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, antara lain Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian di Provinsi Maluku Utara dan Sumatera Utara.
Pada tahun 2019, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan di Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Terakhir, ia menjabat sebagai Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan di Badan Pangan Nasional sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur NTT.
Sementara itu, Ayodhia GL Kalake sudah selesai memimpin NTT. Informasi yang diperoleh, ia dipercayakan akan menjadi Duta Besar (Dubes) Kanada selepas posisinya sebagai Pj Gubernur NTT.
(Khafid Mardiyansyah)