LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer mengatakan Rusia memulai konflik di Ukraina dan dapat mengakhirinya sekarang. Hal ini diungkapkan Starmder setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan Moskow akan menganggap rudal Barat yang ditembakkan ke Rusia sebagai eskalasi perang yang serius.
PM Inggris berada di Washington untuk berunding dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (13/9/2024), saat sekutu Kyiv membahas pemberian izin kepada Ukraina untuk menembakkan rudal mereka ke sasaran di dalam Rusia.
Ketika dimintai tanggapannya atas pernyataan dalam penerbangannya ke Washington, Starmer berulang kali menyatakan dengan nada tegas bahwa Rusia telah memulai perang.
“Rusia memulai konflik ini. Rusia menginvasi Ukraina secara ilegal. Rusia dapat segera mengakhiri konflik ini,” katanya.
“Untuk menegaskan kembali, Rusia-lah yang memulai ini sejak awal. Mereka yang menyebabkan konflik, merekalah yang bertindak melawan hukum,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa ini tidak berarti apa-apa selain partisipasi langsung negara-negara NATO, AS dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina.
"Itu adalah partisipasi langsung mereka," katanya. "Dan, tentu saja, ini secara substansial mengubah esensi, sifat konflik,” lanjutnya.
"Jika memang demikian, kami akan mengambil keputusan yang sesuai berdasarkan ancaman yang akan ditimbulkan kepada kami,” ujarnya.
Starmer dan Menteri Luar Negeri David Lammy dilaporkan tengah gencar melakukan diplomasi internasional, saat sekutu Ukraina membahas cara menanggapi Iran yang meningkatkan dukungannya terhadap Rusia.
Lammy mengatakan kepada BBC bahwa hal ini jelas mengubah perdebatan saat ia mengunjungi Kyiv bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Pada Minggu (8/9/2024), sehari setelah PM kembali dari Washington, ia akan terbang ke Roma untuk bertemu dengan PM Italia, Georgia Meloni.
Italia saat ini memegang jabatan presiden bergilir kelompok negara-negara industri G7.
Seminggu kemudian para pemimpin dunia akan berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB tahunan.
Sudah lama ada keraguan untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal Barat ke Rusia karena kekhawatiran hal itu dapat dianggap provokatif dan menarik AS, negara-negara Eropa, dan negara-negara lain secara langsung ke dalam konflik.
(Susi Susanti)