WNI di Hamburg diharapkan dapat selalu menjaga eksistensi Pancasila sebagai pedoman hidup yang menjadi citra diri. Di mana, Pancasila membuat mereka dihormati sebagai bangsa yang beretika dan dipandang positif oleh warga dan pemerintah Jerman.
“Saat ini, ideologi Pancasila menghadapi ancaman dari ideologi transnasional. Masyarakat Indonesia di Hamburg dapat mewaspadai hal tersebut karena dapat menyebabkan keterbelahan sosial dan bisa mencederai citra masyarakat Indonesia di luar negeri,” katanya.
BPIP menilai upaya perlu terus dilakukan dalam menjaga nilai-nili ideologis, termasuk bagi mereka yang berada di luar negeri. Apalagi, mereka yang berada di luar negeri sangat terekspose terhadap nilai-nilai baru yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan KJRI Hamburg, Jerman, BPIP menjalin kerja sama strategis dalam acara Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan KJRI Hamburg, 11-13 September 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya pembinaan ideologi Pancasila terhadap WNI di wilayah kerja KJRI Hamburg.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Braunschweig untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia di tanah rantau. Tentunya, dengan selalui menghayati dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
“Pancasila adalah perjanjian luhur bangsa Indonesia yang sudah final dan tidak bisa diubah oleh siapapun dan sampai kapanpun. Bangsa Indonesia yang merdeka didirikan bukan karena atas pertimbagan mayoritas atau minoritas. Tapi bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia yang beraneka ragam suku, etnik, bahasa, budaya dan agama,” ujarnya.