BANDUNG - Seorang siswi SD meninggal saat gempa dahsyat M.50 yang terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9) kemarin. Peristiwa tersebut viral di media sosial.
Kronologinya berawal saat siswi SD yang berinisial NMS (11) meninggal dunia lantaran terjatuh di sekolahnya di Kecamatan Rancaekek. Namun setelah ditelusuri anak tersebut ternyata meninggal dunia karena sakit disebabkan oleh sesak nafas.
Kapolsek Rancaekek, Kompol Deny Sunjaya mengatakan, jika korban meninggal bukan akibat gempa Bandung, namun melainkan akibat sakit yang dideritanya.
Bahkan pihak sekolah pun juga sudah memberikan klarifikasi jika korban meninggal akibat sakit sesak nafas dan bukan disebabkan oleh gempa bumi.
"Iya jadi meninggal dunia bukan karena gempa bumi. Dia memang mempunyai riwayat sakit sesak nafas. Sudah diklarifikasi dari pihak sekolah juga," ujar Deny saat dikonfirmasi, Kamis (19/9)
Deny menjelaskan, awal mula kejadian itu terjadi saat korban tengah istrahat sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian tak berselang lama terjadi gempa bumi pada pukul 09.41 WIB.
"Jadi mungkin panik anak-anak semua berlarian keluar, cuman itu sebentar mereka kembali lagi untuk belajar seperti biasanya," ungkapnya.
Namun setelah gempa terjadi, korban tiba-tiba berdiam diri di depan ruang guru dan kemudian terjatuh tak sadarkan diri."Nah jadi anak itu tiba-tiba saja jatuh tersungkur ke arah depan sambil bawa bakso colok," terangnya.