Meskipun Ukraina telah dikirimi rudal jarak jauh dari AS, Inggris, dan Prancisermasuk rudal jelajah Storm Shadow dan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS, namun sejauh ini Ukraina dilarang menggunakannya untuk serangan jauh di dalam Rusia karena khawatir hal ini dapat meningkatkan konflik.
Resolusi Uni Eropa tersebut menyusul berbagai seruan dari Kyiv untuk menggunakan persenjataan Barat untuk serangan jarak jauh, yang disebut Zelensky sebagai satu keputusan yang dapat mencegah kemajuan Angkatan Darat Rusia, yang memungkinkannya untuk menargetkan pangkalan udara yang digunakan oleh Putin untuk melancarkan pemboman terhadap kota-kota Ukraina.
"Jika mitra kami mencabut semua pembatasan pada kemampuan jarak jauh, Ukraina tidak perlu secara fisik memasuki wilayah Kursk untuk melindungi warga Ukraina di daerah perbatasan dan menghancurkan potensi agresi Rusia," kata Presiden pada 19 Agustus lalu.
Peringatan Volodymyr bukanlah peringatan pertama dari Moskow atas pelonggaran pembatasan persenjataan Ukraina.
Pada 11 September, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa, jika pemerintah AS dan Eropa mencabut larangan serangan jarak jauh, Moskow akan mengeluarkan "respons yang tepat."
Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mengerjakannya sekarang, ketika ditanya apakah AS akan mencabut pembatasan penggunaan persenjataannya oleh Kyiv.
(Susi Susanti)