Sejak dibebaskan, Hakamada tinggal bersama kakak perempuannya Hideko, yang berjuang selama beberapa dekade untuk membersihkan namanya.
Sementara itu, kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International memuji pembebasan itu sebagai momen penting untuk keadilan dan mendesak Jepang untuk menghapus hukuman mati.
"Setelah menjalani hukuman penjara yang salah selama hampir setengah abad dan 10 tahun menunggu persidangan ulang, putusan ini merupakan pengakuan penting atas ketidakadilan mendalam yang dialaminya selama sebagian besar hidupnya," kata Amnesty.
"Ini mengakhiri perjuangan yang menginspirasi untuk membersihkan namanya," lanjutnya dalam sebuah pernyataan.
(Susi Susanti)