Modus yang iming-iming pelaku ini, agar bisa meyakini para korbannya menjanjikan dengan janji manis, yaitu untuk dijadikan pacar. Bahkan untuk dinikahi dan dinafkahi.
"Yang pertama memang ada tiga korban. Korban pertama sama korban kedua ini didekati. Nanti dijanjikan akan dinikahi, dan diberikan nafkah dan lain sebagainya," jelas Tama.
Kemudian modus yang dilakukan pelaku terhadap korban yang ketiga ini jika sering datang terlambat saat ada jadwal latihan futsal, dan tidak kompak saat latihan.
Ketika dua hal tersebut dilakukan, pelaku iming-imingi tidak akan mengeluarkan korban dan akan dipertahankan dari tim futsal. Namun dengan syarat harus melayani pelaku, hingga akhirnya terjadilah perlakuan tidak senonoh tersebut.