Setelah masa jabatan Trump berakhir, Barron melanjutkan pendidikan di Oxbridge Academy di Florida dan diperkirakan akan lulus pada tahun 2024. Selain pendidikan formal, Barron juga memiliki pengalaman unik. Salah satunya ketika mengajak teman-teman sekolahnya di Columbia Grammar melakukan tur ke Gedung Putih.
Bersama guru dan agen Dinas Rahasia, Barron memandu sekitar 80 teman sekelasnya untuk bertemu dengan ayahnya dan menjelajahi ibu kota AS. Statusnya sebagai anak Trump membuat dia sering mendapatkan serangan di media sosial. Namun, Barron mendapatkan dukungan dari beberapa sosok penting salah satunya Chelsea Clinton.
Putri mantan Presiden Bill Clinton, beberapa kali menegaskan agar media dan publik berhenti menyerang Barron. Dia mengingatkan bahwa anak-anak seharusnya tidak dihukum atas pilihan politik orang tua mereka. Dukungan serupa datang dari Jenna Bush Hager, yang juga menganggap serangan terhadap Barron sebagai hal yang tidak adil. Selain itu, Barron juga dikenal sebagai seorang anak yang multibahasa.
Selain bahasa Inggris, Barron juga bisa bahasa Slovenia, berkat pengaruh ibunya Melania, yang berasal dari Slovenia. Barron sering berbicara dalam bahasa Slovenia, terutama ketika berbicara dengan neneknya di sana. Meskipun Melania mendukung kemampuan berbahasa Barron, ia juga sepakat dengan Donald Trump bahwa Barron harus berbicara dalam bahasa Inggris ketika berada di depan umum, terutama di AS.
Secara keseluruhan, meskipun Barron tumbuh di tengah dunia politik dan perhatian publik, ia memiliki kehidupan yang relatif tenang dan dijaga privasinya, serta menikmati berbagai pengalaman yang tak terlupakan selama masa kecilnya di Gedung Putih.
(Maruf El Rumi)