Arab Saudi Tegaskan Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina
JAKARTA - Arab Saudi menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menekankan bahwa posisi Kerajaan pendirian negara Palestina tetap tegas dan tidak berubah, meski ada klaim dari Amerika Serikat (AS) bahwa Riyadh tidak lagi menuntut kemerdekaan Palestina.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa sikap Arab Saudi ini telah disampaikan dan ditegaskan oleh Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam berbagai kesempatan.
“Yang Mulia (Pangeran Salman bin Abdulaziz) menekankan bahwa Arab Saudi akan melanjutkan upaya tanpa kenal lelah untuk mendirikan Negara Palestina Merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, dan tidak akan menjalin hubungan diplomatic dengan Israel tanpa hal tersebut,” demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan yang diunggah di X pada Rabu, (5/2/2025).
Tolak Tegas Pelanggaran Hak Bangsa Palestina
Arab Saudi juga menyatakan penolakan tegas terhadap setiap pelanggaran hak rakyat Palestina, baik melalui aneksasi, pembangunan pemukiman ilegal, atau upaya memindahkan warga Palestina dari Tanah Air mereka. Riyadh menegaskan bahwa komunitas internasional memiliki tugas untuk meringankan penderitaan kemanusiaan yang dialami warga Palestina, yang secara tegar bertahan di tanah mereka, menolak untuk dipindahkan.
