Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prediksi Lengkap BRIN dan BMKG Terkait Awal Puasa 2025, Berpotensi Beda

Binti Mufarida , Jurnalis-Selasa, 25 Februari 2025 |15:07 WIB
Prediksi Lengkap BRIN dan BMKG Terkait Awal Puasa 2025, Berpotensi Beda
Ilustrasi
A
A
A

“Posisi Bulan saat maghrib 28 Februari 2025 di Banda Aceh tinggi toposentriknya 4,5 derajat sedangkan elongasi geosentriknya 6,4 derajat. Ini sedikit melebihi kriteria MABIMS yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” kata Thomas dikutip dari YouTube BRIN.

Sementara posisi Bulan di wilayah Indonesia lainnya yakni Surabaya, kata Thomas, belum memenuhi kriteria MABIMS. Elongasi geosentrik Bulan di wilayah tersebut baru mencapai 5,8 derajat.

Thomas pun mengatakan sulit mengamati hilal Ramadan pada 28 Februari 2025. “Posisi Bulan yang terlalu dekat dengan Matahari dan ketinggiannya masih cukup rendah, ini menunjukkan bahwa posisi Bulan pada awal Ramadan untuk penentuan awal Ramadan ini sulit diamati,” jelasnya.

Awal Puasa 2025 Prediksi BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun telah merilis data prakiraan hilal penentu awal Ramadan 1446 H/2025 M. Data yang diterbitkan BMKG pada 20 Februari 2025 itu juga digunakan dalam pelaksanaan rukyatul hilal.

BMKG dalam laporannya berisi tentang waktu konjungsi atau ijtimak dan waktu terbenam Matahari, peta ketinggian hilal, elongasi, umur Bulan, dan fraksi iluminasi Bulan, objek astronomis yang berpotensi mengacaukan rukyatul hilal, dan data hilal saat Matahari terbenam di wilayah Indonesia.

BMKG mengungkapkan bahwa konjungsi akan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025 pukul 07.44.38 WIB/08.44.38 WITA/09.44.38 WIT. Waktu Matahari terbenam paling awal terjadi pukul 17.54.26 WIT di Waris, Papua dan waktu terakhir pukul 18.51.31 WIB di Banda Aceh, Aceh. Dari waktu tersebut dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam pada 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia.

“Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadan 1446 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam pada tanggal 28 Februari 2025. Dan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1446 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 28 Februari 2025 tersebut,” tulis BMKG dalam laporannya.

Sementara itu, tinggi hilal saat Matahari terbenam pada 28 Februari 2025 berkisar antara 3.02° di Merauke, Papua sampai 4.69° di Sabang, Aceh. Adapun, elongasi pada waktu itu berkisar antara 4.78° di Waris, Papua sampai 6,4 di Banda Aceh, Aceh dengan umur Bulan berkisar antara 8,16 jam di Waris, Papua sampai 11,11 jam di Banda Aceh, Aceh.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement