Saat itu, korban bersama EFW kemudian pergi membeli minuman di sebuah toko yang berada di Jalan Sutoyo, Cawang. “Setelah membeli minuman tersebut antara saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI,” ucapnya.
Selanjutnya, pada pukul 18.00 WIB, adanya cekcok mulut yang terjadi oleh korban. Namun, tidak diketahui penyebab dari percekcokan itu.
“Setelah itu suasana kembali mereda saksi, korban beserta temannya kembali minum bersama,” ungkapnya.
Selang waktu pukul 19.30 WIB, korban kembali terlibat cekcok mulut. Saat itu, pihak keamanan kampus turut melerai.
“Kemudian saksi 4 memapah korban ke arah pintu keluar dan pada saat di pintu keluar saksi 4 (EFW) tinggal karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang,” imbuhnya.
Saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motor miliknya. Melainkan mengarah ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan.
“Kemudian, korban diangkat oleh seseorang yang tidak saksi EFW kenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah,” ujarnya.
Saat itu, korban sempat dibawa ke IGD Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur. Namun, nyawanya tak tertolong.
(Arief Setyadi )