Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG: 1.891 Cuaca Ekstrem Melanda Indonesia Sejak Januari-Maret 2025

Binti Mufarida , Jurnalis-Senin, 24 Maret 2025 |10:27 WIB
BMKG: 1.891 Cuaca Ekstrem Melanda Indonesia Sejak Januari-Maret 2025
Ilustrasi
A
A
A

Dwikorita mengatakan sebagai mata rantai bencana di Indonesia, tentunya BMKG tidak bisa bertindak sendirian dan membutuhkan bantuan dari berbagai macam pihak. Kolaborasi pentahelix menjadi penting dilakukan agar seluruh pemangku kepentingan mampu bergotong royong sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. 

Adapun mata rantai kebencanaan di Indonesia sendiri seyogianya dibagi menjadi tiga tahap yaitu BMKG di hulu sebagai pemberi informasi peringatan dini, Pemerintah Daerah, BNPB, Badan SAR, media massa, TNI, dan Polri sebagai interface, dan masyarakat di hilir. Kesinambungan inilah yang harus berjalan tanpa terkecuali dan menutup gap mata rantai informasi peringatan dini bencana.

“Jika alur komunikasi ini berjalan, kami meyakini informasi peringatan dini cuaca ekstrem maupun bencana lainnya akan dapat kita mitigasi bersama. Harapannya hanya satu yaitu keselematan masyarakat Indonesia. Jangan sampai ada lagi masyarakat yang terdampak dan harus kehilangan hal yang berharga,” katanya.  

Selain itu, lanjut dia, BMKG mengajak masyarakat untuk lebih aktif mengakses informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan lebih dini. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, BMKG, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan.

“Mata rantai yang efektif sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana dan menyelamatkan nyawa. Koordinasi yang baik antar lembaga dan masyarakat sangat diperlukan. Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam penanggulangan bencana,” pungkasnya.

Ia menambahkan, dalam memberikan peringatan dini cuaca ekstrem, BMKG telah melakukan berbagai upaya publikasi di semua jejaring komunikasi yang tersedia mulai dari media sosial @infobmkg, aplikasi InfoBMKG, SMS blast, WhatsApp Channel, komunitas, dan website www.bmkg.go.id. 

"Sehingga diharapkan informasi ini terus mengalir hingga didapati oleh masyarakat untuk melakukan langkah mitigasi sebelum bencana terjadi," pungkasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement