Namun, tetap diperlukan penyempurnaan prioritas kebijakan, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Sekaligus memastikan ketersediaanlapangan kerja serta keterjangkauan harga kebutuhan pokok.
“Rakyat sudah percaya bahwa arah kebijakan ini benar, tapi mereka juga menunggu bukti,: daya beli masyarakat naik, pekerjaan tersedia, dan hidup yang sedikit lebih layak daripada kemarin,” pungkasnya.
Survei dilakukan pada 16–31 Mei 2025 dengan menggunakan metode multi-stage random sampling terhadap 1.200 responden. Survei ini memiliki margin of error ±2,9% dan diperkuat dengan riset kualitatif, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan analisis media.
(Arief Setyadi )