Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gunung Semeru Erupsi, Hujan Abu Melanda Malang

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 20 Juli 2025 |13:14 WIB
Gunung Semeru Erupsi, Hujan Abu Melanda Malang
Hujan abu tipis melanda kawasan Malang akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru/Foto: PVMBG
A
A
A

MALANG – Hujan abu dengan intensitas tipis melanda kawasan Malang akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Hujan abu sudah terjadi sejak Sabtu, 19 Juli 2025 malam hingga Minggu (20/7/2025) pagi.

Abu terlihat menempel di tanaman di kawasan sekitar Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sayangnya, secara visual aktivitas Gunung Semeru tidak terpantau puncaknya karena tertutup kabut.

Rohman, warga Desa Kedungrejo, merasakan adanya hujan abu dengan intensitas tipis. Hal ini ditandai dengan beberapa dedaunan yang memutih karena adanya abu.

"Hujan abu sejak semalam sampai pagi ini. Sekilas nggak kelihatan, karena (intensitas hujan abunya) tipis, tapi tanaman (terlihat putih) kayak ada abu gitu. Terus di mata itu agak perih," kata Rohman, dikonfirmasi pada Minggu (20/7/2025).

Dari laporan yang disampaikan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejak Sabtu hingga Minggu terjadi enam kali erupsi Gunung Semeru yang teramati secara visual.

Pada Minggu pagi misalnya, terjadi dua kali erupsi yakni pukul 05.59 WIB dan 07.25 WIB, namun semuanya tak terlihat semburan abu vulkaniknya karena kondisi gunung tertutup kabut. Pada pukul 10.12 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter dari puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Sedangkan pada Sabtu malam terjadi empat kali erupsi, yakni pukul 18.54 WIB, 19.32 WIB, 20.26 WIB, dan 20.33 WIB. Pada Sabtu malam, tinggi abu vulkanik yang terpantau oleh pos PGA Semeru mencapai 700 meter di atas puncak gunung, tepatnya pada pukul 19.32 WIB. Sebaran abu vulkanik itu mengarah ke barat daya atau ke arah Kota Malang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 19.32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," kata Liswanto, Petugas Pos PGA dalam keterangannya, Minggu pagi (20/7/2025).

Sepanjang hari Sabtu kemarin, sejak pukul 00.00–24.00 WIB, petugas mencatat telah terjadi 44 kali erupsi dengan amplitudo 12–22 mm dan lama gempa 45–168 detik. Kemudian terjadi 18 kali gempa guguran dengan amplitudo 4–9 mm dan lama gempa 33–107 detik.

"Terjadi dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 6–8 mm dan lama gempa 38–40 detik, serta dua kali gempa harmonik dengan amplitudo 6–7 mm dan lama gempa 77–101 detik," ucap dia kembali.

Pihaknya juga mencatat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 10 mm, S-P 7 detik, dan lama gempa 16 detik, serta tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 12–25 mm, S-P 12–15 detik, dan lama gempa 35–52 detik.

"Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru Level II atau level Waspada," tegasnya.

Pihaknya meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan,

"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak," ungkapnya.

Masyarakat, termasuk pendaki, juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar, serta diminta mewaspadai adanya potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tukasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang yang menjadi satu kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Saat ini pendakian ke Gunung Semeru sudah dibuka untuk umum, tapi aktivitas pendakian masih terbatas hingga Danau Ranu Kumbolo, serta dibatasi maksimal kuota 200 orang per harinya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement