Bendungan ini terletak di ngarai besar yang diklaim sebagai ngarai terdalam dan terpanjang di dunia, di sepanjang bagian di mana Yarlung Tsangpo—sungai terpanjang di Tibet—berbelok tajam di sekitar Gunung Namcha Barwa.
Dalam proses belokan ini—disebut "Kelokan Besar"—ketinggian sungai menurun ratusan meter.
Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa pihak berwenang berencana mengebor beberapa terowongan sepanjang 20 km melalui Gunung Namcha Barwa, yang akan digunakan untuk mengalihkan sebagian aliran sungai.
Selama akhir pekan, sebuah laporan Xinhua tentang kunjungan Li Qiang mengatakan bahwa para insinyur akan melakukan pekerjaan "pelurusan" dan "mengalihkan air melalui terowongan" untuk membangun lima pembangkit listrik bertingkat.
Xinhua juga melaporkan bahwa listrik dari bendungan pembangkit listrik tenaga air tersebut sebagian besar akan disalurkan ke luar wilayah itu untuk digunakan di tempat lain, sekaligus mengakomodasi kebutuhan Tibet.
Beijing dan media pemerintah telah menyajikan bendungan-bendungan ini sebagai solusi yang saling menguntungkan: mengurangi polusi, menghasilkan energi bersih, sekaligus meningkatkan taraf hidup warga pedesaan Tibet. Namun, para aktivis mengatakan bendungan-bendungan tersebut adalah contoh terbaru eksploitasi Beijing terhadap warga Tibet dan kekayaan alam mereka—dan protes-protes sebelumnya telah ditumpas.