Sebelumnya, Zetro ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal di depan rumahnya di Lima, Senin 1 September 2025 malam. Saat itu, ia baru pulang bersepeda bersama istrinya. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
Polisi Peru menyebut insiden ini sebagai aksi pembunuhan kontrak karena tidak ada barang berharga yang hilang. Rekaman CCTV menunjukkan dua pelaku kabur dengan sepeda motor.
Presiden Peru Dina Boluarte telah mengirim surat duka cita kepada Presiden Prabowo Subianto sekaligus berjanji mengusut kasus ini. Zetro sendiri baru lima bulan bertugas di KBRI Lima. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
(Awaludin)