Sebelumnya, BNPB melaporkan bahwa banjir bandang di Bali mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, sementara 2 lainnya masih dalam pencarian. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa banjir juga berdampak pada ratusan kepala keluarga.
“Bencana ini menimbulkan duka mendalam. Tercatat 18 orang meninggal dunia, 2 orang masih dalam pencarian, 214 KK/659 jiwa terdampak (dalam pendataan), dan 185 jiwa mengungsi,” kata Abdul di Jakarta, Jumat (12/9).
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan masa tanggap darurat hingga 17 September 2025, yang difokuskan pada pemulihan awal, termasuk perbaikan jembatan, jalan rusak, dan tembok penyengker yang jebol. Penanganan darurat masih terus berlangsung, dengan prioritas utama menyelamatkan korban, menyalurkan bantuan logistik, dan memulihkan infrastruktur.
(Fetra Hariandja)