Istri Presiden Prancis Dituding Transgender, Macron Siapkan Bukti Ilmiah
PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, tengah bersiap mengambil langkah hukum besar-besaran. Mereka akan membawa bukti ilmiah dan foto-foto kehamilan Brigitte ke pengadilan Amerika Serikat demi membungkam tuduhan kejam yang menyebut Brigitte bukan perempuan tulen.
Gugatan ini dilayangkan terhadap Candace Owens, influencer sayap kanan asal AS, yang secara terbuka menyatakan bahwa Brigitte Macron adalah seorang transgender yang lahir sebagai laki-laki.
Pernyataan tersebut langsung membuat geger publik, dan disebut sangat meresahkan bagi keluarga Presiden Prancis.
Pengacara Macron, Tom Clare, mengatakan bahwa tuduhan tersebut telah mengganggu kehidupan pribadi dan kehormatan keluarga Macron, terlebih karena Brigitte telah lama menjadi sorotan sebagai Ibu Negara yang penuh wibawa.
"Ketika keluarga Anda diserang, tentu hal itu membebani Anda. Dia tidak kebal terhadap hal itu hanya karena dia presiden," ujar Clare seperti dilansir BBC, Jumat (199/2025).
Clare memastikan bahwa dalam persidangan nanti, pihaknya akan menghadirkan kesaksian ahli bersifat ilmiah, meski belum merinci bentuknya. Yang jelas, kata dia, Macron dan istrinya siap membuktikan bahwa tuduhan tersebut 100 persen salah.
"Ini memang tidak nyaman, tapi dia (Brigitte) siap membuka diri demi meluruskan fitnah ini," ujar Clare.
Tak hanya itu, Clare juga mengonfirmasi bahwa mereka akan menunjukkan foto-foto saat Brigitte hamil dan membesarkan anak-anaknya, sebagai bagian dari bukti ke pengadilan.
“Foto-foto itu ada, dan akan kami ajukan ke pengadilan,” tegasnya.
Gugatan pencemaran nama baik ini menjadi sorotan internasional karena menyangkut kepala negara sekaligus memperlihatkan bagaimana hoaks personal bisa berdampak global. Sampai saat ini, pengacara Candace Owens diketahui telah membantah keras gugatan tersebut.
(Fetra Hariandja)
