Namun, seorang komandan senior RSF menyebut laporan tersebut sebagai "ekspresi berlebihan media" yang dilakukan oleh tentara dan para pejuang sekutunya "untuk menutupi kekalahan dan kehilangan Al-Fashir."
Pimpinan RSF telah memerintahkan penyelidikan atas pelanggaran yang dilakukan oleh anggota RSF dan beberapa orang telah ditangkap, ujarnya, seraya menambahkan bahwa RSF telah membantu orang-orang meninggalkan kota dan meminta bantuan organisasi-organisasi bantuan untuk membantu mereka yang masih tersisa.
Ia mengatakan tentara dan pejuang yang berpura-pura menjadi warga sipil telah dibawa untuk diinterogasi.
"Tidak ada pembunuhan seperti yang diklaim," kata komandan tersebut kepada Reuters menanggapi permintaan komentar.
Beberapa saksi mata mengatakan kepada badan amal medis global Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Dokter Tanpa Batas bahwa sekelompok 500 warga sipil dan tentara dari Angkatan Bersenjata Sudan beserta kelompok-kelompok sekutu mencoba melarikan diri pada 26 Oktober, tetapi sebagian besar terbunuh atau ditangkap oleh RSF dan sekutunya.