Jasad Alvaro kemudian ditemukan di bantaran Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Saat ditemukan, jasad korban berada dalam kondisi terbungkus plastik dan diikat pada pohon, sehingga tidak hanyut terbawa aliran air.
“Iya, di pohon itu kok lama-lama bau. Tetangga bilang ada bau dari kali, dikira bangkai anjing. Disimpan di plastik, terus diganti lagi sama dia. Sidik jarinya kan sudah ada, jadi dia pakai kaos tangan. Itu diplastik, diikat, terus diikat lagi di pohon supaya nggak hanyut,” tutur Sayem.
Sayem berharap pihak berwenang terus menuntaskan kasus ini, meski terduga pelaku Alex telah ditemukan meninggal dunia diduga akibat bunuh diri.
“Kalau pelaku masih ada, saya ingin dihukum. Sekarang pelaku sudah tidak ada, tapi penyelidikan jangan berhenti pada Alex saja,” tegasnya.
Saat ini, ibunda Alvaro disebut telah terbang dari Medan menuju Jakarta dan langsung menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi melalui tes DNA.
(Awaludin)