Banjir lahar hujan Gunung Semeru terjadi akibat intensitas hujan tinggi di wilayah puncak gunung. Aktivitas banjir lahar tersebut terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimal mencapai 45 milimeter dan durasi sekitar 12.000 detik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Is Nugroho mengimbau masyarakat, khususnya para penambang pasir, agar segera meninggalkan jalur aliran lahar saat terjadi hujan deras maupun ketika menerima informasi adanya getaran banjir lahar dari petugas.
Sementara itu, hingga saat ini status Gunung Semeru masih berada pada Level III (Siaga). Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius 17 kilometer di sepanjang jalur aliran lahar.
(Awaludin)