Sebagian warga, kata dia, memilih bertahan di rumah mereka meski dikepung air, sementara lainnya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau ke lokasi yang dianggap lebih aman. Sejumlah rumah tampak kosong ditinggal penghuninya.
Banjir yang kerap masuk ke permukiman disebabkan oleh meluapnya Sungai Gamel yang tidak mampu menampung debit air akibat tingginya intensitas hujan. Derasnya aliran air membuat warga hanya bisa pasrah melihat rumah dan perabotan mereka terendam.
Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga dipicu oleh kiriman air dari wilayah hulu, yakni Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Warga berharap banjir segera surut dan adanya bantuan dari pihak terkait, termasuk perahu karet untuk membantu mobilitas dan evakuasi warga di daerah terdampak.
(Awaludin)