Rusia Diingatkan soal Nazi, Warga Ukraina Tak Akan Ada yang Mau Menyerah

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 13 Maret 2022 11:18 WIB
Pasukan pertahanan teritorial berlatih di tengah invasi Rusia ke Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

SEBAGIAN besar pasukan Rusia kini sudah berada sejauh 25 km dari pusat Kota Kyiv. Pasukan tersebut kini memencar seperti sebagai upaya Rusia mengepung kota. 

"Boleh jadi itu juga merupakan upaya Rusia untuk mengurangi kerentanan akibat serangan balasan Ukraina, yang telah menimbulkan jumlah korban signifikan pada pasukan Rusia," sebut Kementerian Pertahanan Inggris merujuk laporan terkini.

Sviatoslav Yurah, anggota parlemen Ukraina dan mantan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, menuturkan kepada BBC bahwa Kyiv telah dihantam rangkaian serangan roket sepanjang malam. Pertempuran di pinggiran kota juga masih berlangsung. Dia mewanti-wanti Rusia harus siap menghadapi korban dalam jumlah besar seiring dengan laju mereka ke Kyiv.

"Kota ini besar dengan penduduk dua juta orang. Jika Rusia ingin masuk, mereka bakal bertempur dengan susah payah. Ini bakal menjadi Stalingrad bagi mereka jika mereka ingin membuatnya seperti itu," ujarnya merujuk pertempuran Perang Dunia II yang menewaskan 1,1 juta tentara Soviet serta 800.000 tentara Nazi Jerman dan Romania.

Baca Juga: Rusia Peringatkan Sanksi Barat Dapat Picu Stasiun Luar Angkasa Internasional Jatuh

Pertempuran Stalingrad pada 1943 adalah titik balik yang menghentikan laju Nazi dalam menguasai Rusia. "Tidak ada yang mau menyerah—Saya bisa jamin itu," tegasnya. Gambar satelit menunjukkan bahwa konvoi pasukan Rusia perlahan-lahan maju menuju ibu kota Ukraina, Kyiv.

Citra satelit atas konvoi militer besar Rusia di dekat Kyiv menunjukkan bahwa mereka telah "sebagian besar tersebar dan dipindahkan", kata Maxar Technologies. Meski demikian, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memutuskan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.

"Saya ingin ini menjadi jelas: Kami akan mempertahankan setiap inci teritori Nato dengan paduan kekuatan penuh Nato. Namun, kami tidak akan bertempur dalam peperangan melawan Rusia di Ukraina.

"Konfrontasi langsung antara Nato dan Rusia adalah Perang Dunia III," sebut Biden melalui Twitter.

Baca Juga:  Siap Negosiasi dengan Rusia, Presiden Ukraina Ingin Israel Jadi Penengah

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya