Rusia Diingatkan soal Nazi, Warga Ukraina Tak Akan Ada yang Mau Menyerah

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 13 Maret 2022 11:18 WIB
Pasukan pertahanan teritorial berlatih di tengah invasi Rusia ke Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

Peringatan itu terjadi setelah para pejabat Barat berbagi kekhawatiran yang sama tentang serangan-serangan baru. Mereka mengatakan "sangat prihatin" tentang risiko perang dapat meningkat, dan khususnya kemungkinan Rusia menggunakan senjata non-konvensional.

Sementara itu menteri luar negeri Rusia dan Ukraina akan mengadakan pembicaraan di Turki, saat invasi dari Moskow terhadap tetangganya memasuki pekan ketiga. Itu terjadi setelah Ukraina menuduh Rusia mengebom rumah sakit anak-anak - serangan yang dikatakan Kyiv adalah "kejahatan perang".

Ukraina mengatakan 17 orang terluka dalam serangan di Mariupol pada hari Rabu.

Rumah sakit ibu dan anak hancur

Rumah sakit ibu dan anak di kota Mariupol di Ukraina selatan hancur akibat gempuran udara Rusia, serangan yang disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebagai "kekejaman."

Dalam cuitannya Presiden Zelensky mengatakan, "orang-orang, anak-anak berada di reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia membiarkan teror ini?"

Dewan Kota Mariupol mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan besar" dan mereka menerbitkan foto-foto yang menunjukkan gedung yang hangus, mobil-mobil yang hancur dan lubang besar di luar rumah sakit. BBC telah memverifikasi lokasi video-video itu.

Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama beberapa hari dan berupaya berulang kali untuk evakuasi warga sipil gagal.

Olena Stokoz dari Palang Merah Ukraina mengatakan, "seluruh kota tanpa aliran listrik, air, makanan dan banyak orang sekarat karena dehidrasi."

"Kami akan terus mengatur koridor evakuasi (dari Mariupol)," katanya kepada BBC.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya