Wilders melihat permintaan maaf itu tidak pantas karena Belanda juga banyak dirugikan, sebaliknya, justru Indonesia yang harus meminta maaf.
"Di mana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda dan Bersiap? Menghukum tentara Belanda adalah memalsukan sejarah. Mereka adalah pahlawan. Kita harus berdiri di belakang veteran kita. Permintaan maaf tidak pantas," kata Wilders di akun X pribadinya @geertwilderspvv.
Kampanye politik populis Wilder – ‘bom waktu dari kesulitan ekonomi hingga kepungan imigran’
Terlepas dari gaya politiknya yang ekstrem dan sejarah masa lalu, Prof Nico melihat kemenangan Wilders pada pemilu 2023 tidak lepas dari rangkaian permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat Belanda saat ini.
Nico melihat, warga Belanda kini harus menghadapi biaya hidup yang semakin tinggi, harga rumah yang semakin mahal, layanan kesehatan memburuk, dan beragam masalah lainnya.
Di tengah kondisi hidup masyarakat Belanda yang semakin berat, kata Nico, mereka juga harus menghadapi kepungan ratusan ribu imigran yang masuk ke Belanda dan membawa perbedaan budaya, serta perkembangan agama Islam.
Selain itu, ujarnya, dari sisi regional, sentimen negatif atas Uni Eropa yang diperintah dari Brussels dan membatasi kebebasan Belanda untuk menentukan hidupnya sendiri menjadi puncak kekecewaan masyarakat sehingga mencari pilihan alternatif politik yang menjanjikan perubahan.
“Wilders memainkan dengan sangat pintar perasaan-perasaan mendalam sebagian besar masyarakat Belanda terhadap sulitnya hidup dengan uang terbatas dan situasi politik regional,“ Kata Nico.