"Itu berarti bahwa pada akhirnya ada kejelasan untuk anak-anak yang (DNA-nya) cocok," katanya kepada NOS.
Karbaat pertama kali dibawa ke pengadilan pada 2017 oleh sekelompok anak donor dan orang tua mereka karena kecurigaan bahwa mereka memiliki hubungan darah.
Beradasarka keterangan pengadilan, salah satu kasus melibatkan seorang anak donor yang secara fisik mirip dengan sang dokter. Beberapa barang disita dari rumah Karbaat setelah dia meninggal pada usia 89 tahun tahun 2017 lalu.
Pada 2017, hakim memutuskan bahwa tes DNA dapat dilakukan tetapi mengatakan hasilnya harus disegel menunggu hasil dari kasus pengadilan lebih lanjut. Pada Februari tahun ini, Pengadilan Distrik Rotterdam memutuskan bahwa hasil tes akhirnya dapat diungkap.
Karbaat menyebut dirinya sendiri sebagai “pelopor dalam bidang pembuahan”. Kliniknya ditutup pada 2009 di tengah dugaan dirinya telah memanipulasi data, menganalisis dan deskripsi donor dan melebihi jumlah yang diizinkan dari enam anak per donor.
(Rahman Asmardika)