5. Tidak mengambang
Kotak hitam terbuat dari aluminium, berbobot 10 kilogram, dan memiliki panjang 49,7 sentimeter. Kotak hitam ini tidak bisa mengambang di air dan akan langsung tenggelam ke dasar lautan.
6. Bisa ungkap penyebab kcelakaan
Marshall mengatakan sebelum era kotak hitam, penyebab kecelakaan hanya sebatas teori. “Kita hanya bisa menduga-duga saja, sebab-sebab kecelakaan tak bisa dipastikan,” ujarnya.
“Di era sekarang, data dan informasi penerbangan sangat vital karena memungkinkan tim penyelidik mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat yang mengalami kecelakaan,” ungkapnya.
Pada masa-masa awal, perekam data penerbangan hanya bisa melacak lima parameter saja. Yakni arah kompas, ketinggian, kecepatan pesawat ketika berada di udara, waktu, dan akselerasi vertikal. Dengan data yang ada di kotak hitam, penyelidikan bisa berjalan jauh lebih cepat.
Pada 1960-an pemerintah Amerika mewajibkan rekaman suara di kokpit. Kala itu, rekaman pembicaraan kokpit memakai pita kaset.
7. Umur baterai singkat
Direktur media perusahaan pembuat kotak hitam asal AS, Honeywell, Steve Brecken, mengatakan baterai kotak hitam sebagian besar berusia 30 hari.
Karena itu, tim SAR harus segera menemukan alat itu sebelum baterainya mati atai tidak aktif.
FDR dan CVR memiliki Emergency Local Transmitter (ELT) atau pemancar sinyal darurat. Kalau terendam di dalam laut, fungsi ELT digantikan dengan Underwater Locator Beacon atau pinger yang memancarkan sinyal ping.
8. Setelah ditemukan akan dianalisa
Biasanya, setelah ditemukan, kotak hitam ini akan dianalisis oleh tim penyelidik, dalam hal ini KNKT, dan tim dari pembuat kotak hitam.
Proses analisa bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin setahun.
Analisa harus dilakukan seksama dan direkam menggunakan kamera video mengingat data dari kotak hitam itu sangat banyak. Seperti kondisi mesin pesawat, apa yang dikerjakan pilot, pertukaran informasi dari menara kontrol di darat ke pesawat, dan sebagainya.
9. Alat alternatif
Meski dianggap sudah lumayan canggih dan bisa membantu mengungkapkan apa yang terjadi sebelum pesawat mengalami insiden naas, namun beberapa kalangan mengusulkan alat alternatif lainnya.
Seperti perekam yang otomatis akan terlempar dari badan pesawat ketika pesawat mengalami kecelakaan. Ada juga ide tentang pengiriman data penerbangan ke darat dan juga usul pemasangan video di kokpit.
(Susi Susanti)