Seorang gadis tampak membawa poster bertuliskan "Mereka belum membunuh saya, tapi saya hidup dalam ketakutan."
(Baca juga: Hendak Liput Kasus Pemerkosaan, Jurnalis Muslim Dipenjara dan Disiksa)
Di lokasi lain, sejumlah pemrotes mendobrak pagar pembatas keamanan di sekitar National Plaza dengan palu dan tongkat kayu.
Pihak berwenang mendirikan blokade di sekitar lokasi unjuk rasa. Namun, blokade itu lalu dipenuhi dengan nama-nama korban femisida yang dipasang oleh kelompok-kelompok perempuan.
Polisi antihuru-hara menggunakan tameng untuk menghalangi laju para pemrotes yang ingin masuk ke lokasi National Plaza. Surat kabar lokal El Universal mengungkapkan bahwa para demonstran lalu menyalakan api atas tameng-tameng milik polisi, "namun bisa segera dipadamkan."